Operasikan Menara Tambahan, Ini Fungsi Menara 4 RSD Wisma Atlet

35

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet mengoperasikan menara 4 sebagai menara tambahan untuk menampung lebih banyak pasien COVID-19 tanpa gejala untuk kebutuhan isolasi mandiri hingga selesai masa penyembuhan.

Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, Sp.S dalam keterangan di Graha BNPB Jakarta melalui telekonfrensi, Senin, menyebutkan, penambahan menara 4 yang sudah mulai dioperasikan pada hari ini karena di tiga menara sebelumnya sudah hampir memenuhi total kapasitas tempat tidur yang tersedia.

Ia menyebutkan menara 6 dan 7 di Wisma Atlet digunakan sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan sedang. Sementara menara 4 dan 5 digunakan untuk isolasi mandiri pasien COVID-19 tanpa gejala.

Kondisi saat ini, tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala di menara 6 dan 7 sudah mencapai 80 persen. Sedangkan kapasitas tempat tidur di menara 5 saat ini sudah mencapai 90 persen. “Kami sudah siapkan tower 4, saat ini disiapkan 1.546 bed. Dan sejak tadi pagi kami sudah masukan pasien, SDM kesehatan juga sudah siap,” katanya.

Baca Juga :   Spin Off UUS Dalam Kajian, BTN Butuh Modal Rp 5 Triliun

Ia menyebut satu paviliun di Wisma Atlet bisa digunakan untuk dua hingga tiga tempat tidur untuk pasien COVID-19. Jika seluruh ruangan diisi dengan dua atau bahkan maksimal tiga tempat tidur, kapasitas RSD COVID-19 Wisma Atlet bisa bertambah sekitar 2.000 lebih pasien per menara, atau estimasi total sekitar 8.146 pasien dapat ditampung.

Dijelaskannya bahwa pasien yang bisa dirawat di RSD COVID-19 Wisma Atlet hanyalah bagi mereka yang terbukti positif melalui tes PCR. Sedangkan untuk pasien dengan gejala ringan maupun sedang bisa langsung dirawat, namun bagi pasien COVID-19 tanpa gejala memerlukan surat rekomendasi tambahan. “Yang masuk tower 4 dan 5 adalah mereka yang sudah testing PCR positif, dan ada surat rekomendasi dari Puskesmas bahwa mereka tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah,” demikian Tugas Ratmono. (ant)