Awak Penerbangan Misi Kemanusiaan ke Wuhan Terima Penghargaan.

    46
    JAKARTA (Bisnisjakarta)-
    Kementerian Perhubungan memberikan penghargaan kepada 18 kru dari Maskapai Batik Air yang melakukan penerbangan misi kemanusiaan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Tiongkok, di tengah merebaknya wabah virus corona di kota tersebut. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (17/2).

    Ke-18 kru Batik Air tersebut mendapatkan penghargaan Adhikarya Dirgantara Adhirajasa yang artinya Penghargaan Penerbangan Tangguh/Pemberani. “Kami sebagai regulator yang mengayomi penerbangan bisa membayangkan bahwa upaya volunteer dari adik-adik kita ini luar biasa. Untuk itu sangat pantas jika kami memberikan penghargaan kepada mereka. Ini bisa menjadi contoh bagi semua awak pesawat, kapal, bus dan kereta api dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan seperti ini,” ujar Menhub Budi.

    Menhub mengapresiasi keberanian para kru untuk mengemban tugas yang diberikan oleh Negara untuk menjemput 238 WNI yang berada di Wuhan kembali ke Indonesia. "Misi kemanusiaan ini merupakan hal yang sangat mulia sehingga perlu diabadikan karena tidak dapat dibayangkan mereka menjalankan tugas dengan mempertaruhkan dirinya sendiri. Penghargaan  ini bukan hanya dari Pemerintah melainkan dari seluruh bangsa Indonesia sebagai lambang rasa keberanian dan ketulusan yang telah dilakukan oleh para awak kabin dan pilot,” ungkap Menhub.

    Baca Juga :   Bank Danamon Raup Laba Rp 4,07 Triliun

    Lebih lanjut Menhub juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh anggota keluarga dari Kru Batik Air, karena telah ikhlas dan mendukung misi kemanusiaan tersebut. Tak lupa juga Menhub mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait seperti : Pemkot Batam, Pemkab Natuna, Kantor Kesehatan Pelabuhan,  petugas layanan darat (ground handling), pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, dan berbagai pihak yang terlibat sehingga operasional penerbangan misi kemanusiaan ini dapat berjalan lancar. "Para awak kabin yang membawa WNI dari Wuhan ini adalah simbol kebhinekaan dan persatuan Indonesia yang  patut menjadi contoh dan inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk tetap kuat dan cinta pada tanah air,” tutur Menhub Budi.

    Selain diberikan kepada 18 awak kabin pesawat, penghargaan tersebut juga diterima oleh operator, Lembaga dan Kementerian yaitu; Kementerian Kesehatan, TNI AU, Kemeterian Luar Negeri, BNPB, Pemerintah Daerah Kota Batam, Pemerintah Kabupaten Natuna, Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Bandar Udara Raden Sadjad Ranai Natuna, dan PT. Batik Air.

    Baca Juga :   Kemendes Minta Kepala Daerah Percepat Pengajuan Dana Desa

    Setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar Tiongkok, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan misi kemanusiaan untuk menjemput pulang WNI yang berada di Wuhan, Tiongkok.

    Pemerintah Tiongkok mensyaratkan penerbangan misi kemanusiaan tersebut harus dilakukan oleh operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan. Dari Indonesia, maskapai yang memiliki izin rute reguler ke Wuhan hanya Sriwijaya dan Lion Grup. Sementara yang memiliki pesawat berbadan lebar (wide body) adalah Lion Grup. Oleh karena itu Pemerintah menunjuk maskapai Batik Air karena memiliki izin dan melayani penerbangan reguler dari dan ke Wuhan, Tiongkok.

    Penjemputan WNI dari Wuhan, RRT dengan menggunakan pesawat Batik Air ID 8618 jenis Airbus 330-300 yang berangkat dari Indonesia ke Wuhan pada tanggal 1 Februari  2020 dan sampai di Batam, Indonesia tanggal 2 Februari 2020 dan membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

    Baca Juga :   Kader PDIP di Daerah Diminta Cegah Politisasi Isu Keamanan

    Dalam penerbangan tersebut, para kru dan petugas medis dilengkapi dengan pakaian pelindung yang telah disiapkan. Pesawat Batik Air tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas Cabin Air Filter yang berfungsi untuk menyaring masuknya virus. Sekembalinya ke Indonesia, pihak Lion Group telah melakukan sterilisasi atau pembersihan kembali pesawat tersebut.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Founder Lion Air Group Rusdi Kirana, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Kepala BNPB Doni Monardo dan stakeholder lainnya. (son)