Ini Persiapan Operasional Pelabuhan Patimban

    88
    JAKARTA (Bisnisjakarta)-
    PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) telah menerima Surat Rekomendasi Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal di Pelabuhan Patimban dan Tersus Jawa Satu Power dari KSOP Kelas II Patimban.

    Penyerahan Surat Rekomendasi ini disampaikan Plt. Kepala KSOP Kelas II Patimban Anwarudin kepada Direktur Utama IPCM Chiefy Adi Kusmargono, disaksikan Kasubdit Pemanduan DJPL Capt. Agus Arifianto.

    Anwarudin menyatakan, penyerahan Surat Rekomendasi ini diberikan kepada IPCM karena memiliki semua persyaratan dan pemenuhan compliance sebagai pelaksana Pemanduan dan Penundaan di wilayah Patimban. “Tidak hanya jumlah Armada Kapal Tunda dan Pandu yang telah dimiliki oleh IPCM,
    tetapi juga kualifikasi SDM yang mumpuni dan berpengalaman mengapa IPCM layak menerima Surat Rekomendasi ini," kata Anwarudin.

    Sementara Chiefy mengucapkan terima kasih kepada KSOP Kelas II Patimban atas kepercayaan ini, dan menambah semangat dan motivasi IPCM untuk terus meningkatkan kualitas Pemanduan dan Penundaan yang merupakan garda terdepan dalam menjaga aspek keselamatan bagi kapal yang keluar masuk pelabuhan.

    Baca Juga :   Asap Abu-abu Gunung Agung Akibat Pantulan Cahaya

    Wajib Pandu

    Sementara itu, terhitung mulai 10 Januari 2020 IPCM bekerjasama dengan IPC Cabang Panjang melaksanakan kegiatan pemanduan dan penundaan kapal PT Pertamina di Perairan Wajib Pandu Kelas II Perairan Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus Lampung.

    Pelaksanaan Pemanduan dan Penundaan kapal ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam melaksanakan kegiatan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di perairan STS Teluk
    Semangka Provinsi Lampung.

    Potensi Pelabuhan Patimban
    Menunjuk kepada data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), bahwa Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat senilai
    Rp 43,2 trilyun ini akan menjadikan Pelabuhan Patimban sebagai Pelabuhan terbesar di Indonesia terutama untuk ekspor otomotif Indonesia.

    Dengan luas area sekitar 350 Ha yang tersedia, direncanakan Pelabuhan Patimban dengan Terminal Kontainer akan memiliki kapasitas sebesar 7,5 juta TEUs.

    Perkiraan kapasitas mempertimbangkan potensi pertumbuhan demand di wilayah timur Jawa Barat, dimana pada tahap pertama fase I akan dibangun terminal peti kemas dan terminal kendaraan utuh
    (completely build up).

    Baca Juga :   Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Perlu Realistis

    Pada tahap pertama fase II akan dikembangkan terminal peti kemas berkapasitas 3,75 TEUs, terminal kendaraan berkapasitas 382.000 unit kendaraan utuh (CBU), dan terminal Ro-Ro sepanjang 200 meter.

    Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan terminal peti kemas akan ditingkatkan menjadi 5,5 juta TEUs, dan pada tahap ketiga akan ditingkatkan hingga 7,5 juta
    TEUs.

    Direktur Armada dan Teknik IPCM Capt. Supardi mengatakan, untuk memperluas market yang ada, mulai tahun 2018 IPCM saat ini telah megalokasikan
    Capex untuk penambahan 4 ASD Tug Horse Power masing masing tunda 4400 HP sebesar Rp 230 Milyar, akan selesai Mei 2020 nanti, dan di semester II tahun 2020 ini kembali akan melaksanakan penambahan armada 4 ASD Tug Horse Power masing masing tunda 4400 HP. (son)