Pembangunan Berkontribusi Bagi Perkembangan Arsitektur

    70
    JAKARTA (Bisnis Jakarta)-
    Pembangunan yang begitu pesat di Indonesia memberikan nilai positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Bagaimana tidak, hampir di setiap sektor pembangunan, arsitek berkontribusi dalam proses desainnya. Lalu bagaimanakah peran universitas dalam menanggapi peran arsitektur tersebut ?. Inilah yang dibahas dalam seminar Prodi Arsitektur Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta, Selasa (2/10).

    Seminar dengan tema Greening for Sustainable Development mengundang pembicara antara lain arsitek muda berbakat Sigit Kusumawijaya, pemilik konsultan Sigit Kusumawijaya Architect and Urbandesigner (SIG). Sigit merupakan Urban Designer sekaligus Creative Adventure. Hadir juga Rifa’ih yang merupakan alumni dari Arsitektur UBL 2010. Di usia yang sangat muda, Rifa'ih telah mempelajari spesialisasi Green Construction yang diusung sebagai materi studi lanjut S2nya.

    Deputi Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UBL Dr. Ir. Wendi Usino, MSc, MM saat membuma seminar mengatakan, desain arsitektur sangat luas dan tidak terbatas pada hal-hal teknik saja. Terbukti dengan karya Sigit Kusumawijaya, arsitekturpun dapat berperan dalam kemandirian pangan.

    Baca Juga :   Sidoarjo Siap Jadikan Kedung Bocok Destinasi Wisata

    Menurut Sigit, pembangunan yang terus berkembang, harus diimbangi dengan penyediaan pangan yang mencukupi. Kemandirian pangan harus dipertahankan walaupun beberapa lahan digunakan sebagai wadah pembangunan.

    Inilah yang menjadi landasan karya-karya Sigit Kusumawijaya yang konsisten pada konsep Urban Farming pada hunian. Sigit juga mengajarkan manfaat tumbuh-tumbuhan sebagai penyejuk udara dalam ruangan. Selain itu dipilih tanaman yang dapat dikonsumsi, sehingga dapat bermanfaat bagi pengguna bangunan.

    Rifa’ih memberikan materi bahwa keberlanjutan tidak hanya diukur setelah bangunan beroperasi. Rifa'ih menemukan sebuah teori bahwa keberlanjutan dapat diukur bahkan dari saat bangunan tersebut dibangun. Dalam teorinya, Green Construction terdiri dari beberapa komponen penilaian, mulai dari struktur hingga operasional bangunan.

    Sementara Anggraeni Dyah S, ST, MT selaku Kaprodi Arsitektur selalu memberikan wadah bagi mahasiswa Arsitektur untuk menambah ilmu di luar perkuliahan di kelas, sehingga dapat menambah wawasan mahasiswa maupun dosen. (son)