Kemenhub Gandeng Inggris, Lakukan Mitigasi Ancaman Pesawat

    57
    JAKARTA (Bisnis Jakarta)-
    Seiring kemajuan teknologi, ancaman keamanan penerbangan semakin canggih dan berbahaya. Untuk itu diperlukan mitigasi sejak awal dan komunikasi intensif antar stakeholder untuk mengantisipasi ancaman tersebut.

    Terkait dengan hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Keamanan Penerbangan selama tiga hari ke depan melakukan kegiatan counter MANPADS advisory visit and training need analysis dengan menggandeng Angkasa Pura II, Department of Transport Inggris dan Kedutaaan Besar Inggris di Jakarta. Kegiatan yang dilakukan di Kompleks Bandara Soekarno Hatta tersebut dibuka oleh Direktur Keamanan Penerbangan Nur Isnin Istiartono dan dihadiri oleh jajaran Ditjen Perhubungan Udara, pengelola bandara, maskapai penerbangan, TNI-Polri dan stakeholder lainnya.

    Dalam sambutannya, Nur Isnin mengatakan acara ini merupakan salah satu mitigasi ancaman keamanan penerbangan dari sistim senjata panggul (man-portable air defence systems/ MANPADS) yang dimiliki secara ilegal oleh orang-orang yang terafiliasi dengan kelompok teroris. Tetkait hal tersebut, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dalam Annex 17 amandemen 15 telah mengamanatkan kepada setiap otoritas penerbangan untuk melakukan perlindungan pesawat udara dari ancaman MANPADS.

    Baca Juga :   KPK Selamatkan Uang Negara Rp 63,9 Triliun

    Indonesia sudah mengadopsi peraturan tersebut sejak September 2017 dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 80 Tahun 2017 yang mewajibkan Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara melakukan langkah-langkah keamanan untuk melindungi pesawat udara dari serangan MANPADS. "Counter MANPADS training project ini merupakan kegiatan yang sesuai untuk membahas dan mendiskusikan lebih lanjut mengenai ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh MANPADS serta bagaimana langkah-langkah penanggulangannya pada dunia penerbangan. Inggris telah mempunyai banyak pengalaman, jadi bisa kita jadikan referensi," ujar Isnin.

    Isnin berharap dalam forum ini dapat dilakukan pertukaran informasi, gagasan dan ide-ide brilian untuk mewujudkan keamanan penerbangan yang kuat yang dapat menunjang kegiatan operasional penerbangan nasional.

    Sementara itu Direktur Teknik dan Operasi PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmojo mengapresiasi acara yang dilaksanakan di bandara yang dikelolanya ini. Menurutnya, yang paling penting terkait keamanan penerbangan adalah adanya sistim pengamanan yang baik dan kerja sama antar stakeholder penerbangan dengan lingkungan dan masyarakat di sekitar bandara. "Acara ini sangat penting. Walaupun belum pernah mengalami ancaman terkait MANPADS, kita tetap harus mengantisipasinya. Kami di Angkasa Pura II selalu komit mengikuti aturan-aturan keamanan penerbangan yang ada," ujar Djoko. (son)