BEKASI (Bisnis Jakarta) – PT Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI) melanjutkan perluasan pabrik Baterai Koin Lithium yang ditandai dengan Ground Breaking pembangunan fasilitas pabrik yang dilakukan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kawasan Industri Gobel, Cibitung, Bekasi, Jabar, Jumat (20/7).

Perluasan industri ini merupakan langkah strategis PECGI dalam mengantisipasi pesatnya pertumbuhan pasar global, dan ke depan diharapkan menjadi satu-satunya produsen Baterai Koin Lithium merek Panasonic di dunia.

Kontinuitas produksi baterai koin Lithium Panasonic yang sangat tinggi selama ini menjadikan PECGI pabrik terbesar, bahkan dibandingkan yang berada di Jepang. Kondisi ini juga tidak terlepas dari iklim investasi dan lingkungan industri yang kondusif di Indonesia. Sejak 1997, PECGI telah memproduksi baterai koin Litihium untuk mengisi pasar ekspor, dan sebelumnya sejak 1987 memproduksi baterai kering Manganese dengan merek National.

Hingga 2017 PECGI telah memproduksi 30 miliar pcs Baterai, yang terdiri dari 20 (dua puluh) miliar pcs baterai kering Manganese dan 10 (sepuluh) miliar pcs baterai koin Lithium, yang berorientasi ekspor (92% ekspor) dengan tujuan 70 negara, serta menyerap 2.500 tenaga kerja (TKA hanya 29 orang), dengan pabrik menempati lahan seluas 125.000 m2 dan luas bangunan 75.000 m2.

Baca Juga :   OJK Sebut, Indeks Literasi Asuransi Turun

Menurut Presiden Direktur PECGI Kudara Kenichi, Panasonic memilih Indonesia sebagai basis produksi baterai koin Lithium karena mendapatkan keunggulan komparatif dan kompetitif dalam mengembangkan industri. Iklim usaha yang kondusif, diantaranya melalui hadirnya berbagai insentif dan regulasi kawasan industri berorientasi ekspor, sangat penting bagi perkembangan industri PECGI. “Iklim investasi di Indonesia kondusif dan stabil, selain tersedianya mata rantai pasokan bahan baku memadai, serta keunggulan dalam kemampuan SDM dan kompetitif,” ujarnya.

Diakui terbinanya hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dengan Gobel Group sebagai mitra usaha di Indonesia sangat berperan penting dalam mendukung berkembangnya industri PECGI, yang telah berlangsung hingga 30 tahun lebih.

Chairman and Shareholder Panasonic Gobel Group Companies, Rachmat Gobel mengatakan, dalam berinvestasi di Indonesia, Panasonic tidak hanya bertindak sebagai pemodal semata untuk meningkatkan FDI (foreign direct investment) dan penyerapan tenaga kerja, namun juga telah melakukan transformasi teknologi dan membangun SDM Indonesia. “Panasonic-Gobel sebagai pioneer industri elektronika, dimulai dari Pabrik Radio Cawang pada 1954, bantuan teknik pembuatan televisi untuk menyukseskan Asian Games IV/1962, pendirian Joint Venture Company PT. NATIONAL GOBEL pada 1970, hingga berkembang sampai saat ini – tetap konsisten untuk berkontribusi membangun negara melalui industri,” kata Rachmat.

Baca Juga :   Van Dijk Mengaku Telah Minta Ditransfer

Rachmat menambahkan, terbinanya hubungan kemitraan usaha yang harmonis dan kerjasama baik antara Gobel Group dengan Panasonic Jepang, membuktikan industri dapat berkembang dengan baik dan terjalin dalam waktu yang panjang. Sehingga seiring berjalannya industri, telah terbangun pula sinergi dan keharmonisan yang kuat, hubungan antara karyawan dan pengusaha untuk mencapai tujuan kemakmuran bersama.

Selain itu Rachmat Gobel juga mengapresiasi dukungan penuh dari Panasonic HQ yang telah mengembangkan produk unggulan yang kompetitif di Indonesia dengan sistem manajemen yang baik, sehingga mampu menghasilkan produk yang aman dan berkualitas tinggi, yang berdampak pada terpeliharanya kepercayaan pelanggan.

PECGI merupakan salah satu dari pabrik terbesar di luar Jepang yang memproduksi baterai primer. PECGI termasuk dalam klasifikasi green company, berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Produk yang dihasilkan PECGI Bebas Kandungan Bahan Berbahaya, Diproses Aman bagi Lingkungan dan Memberikan Rasa Aman bagi Konsumen, terutama dari sisi Kesehatan (Memenuhi RoHS – Free dan ISO 14.000). (son)

Baca Juga :   Untuk Perangi Corona, Pemerintah Siapkan Rp400 Triliun