BERI PENJELASAN - Dekan Fikom Universitas Budi Luhur, Rocky Prasetyo Jati, M.Si, (kanan) memberikan penjelasan terkait Manga Fest yang digelar di Aeon Mall BSD City, Sabtu (16/12).

JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Fikom Universitas Budi Luhur Gelar Manga Fest 2017 di AEON Mal, BSD City, Sabtu (16/12) siang. Dalam kegiatan ini dipamerkan para pemenang kompetisi Manga yang digelar Agustus lalu. Kegiatan ini juga merupakan implementasi kerja sama antara Universitas Budi Luhur dengan Meiji University di Jepang.

Dekan Fikom Universitas Budi Luhur, Rocky Prasetyo Jati, M.Si, mengatakan, dalam kegiatan ini, pesertanya memang tak spesifik manga. Namun, mereka berasal dari komikus yang menyesuaikan dengan manga.

“Manga memang sudah lama ada, namun kecenderungan orang sudah beralih ke komik dan animasi.  Namun dari perkembangannya ini disambut baik. Bahkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memantau langsung kegiatan manga ini di UBL. Ini termasuk pendukung industri kreatif, walaupun tidak spesifik ke manga. Namun, manga menjadi iniprasi dalam produk komik dan animasi,” ujar Rocky, di sela-sela pagelaran Manga Festival di Aeon Mall.

“Ini lanjutan dari Festival Manga sebelumnya yang digelar bulan Agustus lalu (16 Agustus-red) Budi Luhur Manga Festival 2017 merupakan salah satu bentuk apresiasi mahasiswa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual kepada karya budaya Jepang khususnya komik Jepang,” tambahnya.

Baca Juga :   Spaso Akui Musim Ini lebih Sulit

Acaranya dikemas dalam bentuk pameran dan kompetisi dan sebagai salah satu bentuk apresiasi mahasiswa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual kepada karya budaya Jepang khususnya komik Jepang.

Menurutnya, dunia kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan dan meningkatkan perekonomian. Salah satu bentuk ekonomi kreatif adalah penerbitan karya komik.

“Saat ini komik manga jadi salah satu komik terpopuler di Indonesia, dan mempunyai penjualan komik tertinggi. Para komikus Indonesia pun tidak sedikit yang berkarya dengan gaya gambar manga. Hanya saja belum memiliki kepercayaan diri untuk bersaing, ketidaktahuan tentang industri kreatif atau karena tidak memiliki hubungan kerja sama dengan pihak perusahaan penerbitan,” ujarnya.

Dalam acara ini diadakan sejumlah lomba mulai dari membuat prakarya origami, photo competition, serta menggambar manga Jepang, komik-komik Jepang dan pemenang lomba menggambar pada acara Manga Festival bulan Agustus 2017.

Adapula penampilan cosplayer serta workshop dengan pembicara pakar komik dari Jepang. Selain itu, akan dipamerkan hasil karya Tugas Akhir mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Konsentrasi Desain Komunikasi Visual dan Broadcast Journalism.

Baca Juga :   Kluivert Jalani Pemeriksaan Medis Di Roma

Sekitar 100 peserta lomba akan hadir dalam acara ini, meliputi SMA Rekanan Universitas Budi Luhur serta mahasiswa Universitas Budi Luhur. Pemenang lomba akan diumumkan di akhir acara dan akan mendapatkan hadiah menarik dari Universitas Budi Luhur. (grd)